Categories

Senin, 23 Februari 2015

Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama

          
  Banser (Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama) merupakan badan otonom NU dari GP Ansor. Bertugas dalam pengamanan, menjalankan misi kemanusiaan di berbagai daerah di Indonesia.


SEJARAH 
             
           Tahun 1924 berdiri organisasi kepemudaan Syubbanul Wathan yang berarti Pemuda Tanah Air yang berdiri di bawah panji Nahdlatul Wathan yang didirikan oleh KH. Abdul Wahab Hasbullah dan dipimpin oleh Abdullah Ubaidmelalui media khusus telah memiliki anggota 65 orang. Perkembangan selanjutnya Subbanul Wathan disambut baik oleh Barisan Ansor Serbaguna (Banser) sebagai elemen unsur pemuda sehingga ratusan pemuda mencatatkan diri sebagai anggota, karena aktifitas organisasi ini menyentuh kepentingan dan kebutuhan pemuda saat itu.
Karena Subbanul Wathan telah diterima baik oleh Barisan Ansor Serbaguna (Banser) pemuda maka membentukorganisasi kepanduan yang diberi nama Ahlul Wathan (Pandu Tanah Air) sebagai inspektur umum kwartir Imam Sukarlan Suryoseputro. Kelanjutan perkembangan organisasi ini sampai apada masalah-masalah Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang menitikberatkan pada aspek kebangsaan dan pembelaan tanah air.
Setelah Nahdlatul Ulama (NU) berdiri (31 Januari 1926) kegiatan organisasi agak mengendor karena beberapa orang pengurusnya aktif dan disibukkan untuk mengurus organisasi NU.
Kemudian pada tanggal 24 April 1934 berdirilah organisasi ANO yang berarti Ansoru Nahdlatul Oelama yang dimaksudkan dapat mengambil berkah (Tabarrukan) atas semangat perjuangan para sahabat Nabi dalam memperjuangkan dan membela serta menegakkan agama Allah. Diharapkan kelak senantiasa mengacu pada nilai-nilai dasar sahabat ansor yang selalu bertindak dan bersikap sebagai pelopor dalam memberikan pertolongan untuk menyiarkan, menegakkan dan membentengi ajaran Islam. Inilah komitmen yang seharusnya senantiasa dipegang teguh oleh para anggota Gerkan Pemuda Ansor.[2]
Melalui kongres I tahun 1936, Kongres II Tahun 1937 dan Kongres III tahun 1938 memutuskan ANO mengadakan Barisan Berseragam yang diberi nama Banoe (Barisan Nahdlatul Oelama) dengan merinci jenis riyadloh yang diperbolehkan:
  • Pendidikan baris berbaris
  • Latihan Lompat dan Lari
  • Latihan angkat mengangkat
  • Latihan ikat mengikat (Pionering)
  • Fluit Tanzim (belajar kode/isyarat suara)
  • Isyarat dengan bendera (morse)
  • Perkemahan
  • Beljar menolong kecelakaan (PPPK)
  • Musabaqoh Fil Kholi (Pacuan Kuda)
  • Muromat (melempar lembing dan cakram)
Dari perkembangan-perkembangan yang terjadi inilah maka ANO kemudian menjadi Gerakan Pemuda Ansor dan Banoe menjadi Barisan Ansor Serbaguna atau disingkat dengan Banser.

Minggu, 15 Februari 2015

BUDAYA SENI WAYANG KULIT

 mmlBudaya jawa ini kini sudah mulai sedikit peminatnya, seni wayang kulit yang dibawa oleh wali dalam penyebaran agam islam ini yang dulunya sangat digemari penduduk indonesia khususnya derah jawa. Dengan adanya ragam budaya dan semakin moderenisasi kini mulai sepi terlihat dikalangan masyarakat jawa
 

Masyarakat jawa sendiri kini sudah banyak berubah, dan kebiasaan yang mengikuti perkembangan jaman kini mulai terbiasa dengan banyak jenis hiburan yang ada. Seakan budaya jawa kini mulai hilang dikit demi sedikit.

Selasa, 10 Februari 2015

Kegiatan Majelis Ndzikir lintang songo

       Malam ini Selasa, 10 Februari 2015 kegiatan rutinan , di rumah sahabar Har Manto, sesuai kegiatan biasanya , setiap 2 kali dalam sebelan mengadakan kegiatan yasinan dan tahlil anggotan Banser Dan Ansor Desa Wonodadi Wetan , Keliling rumah kerumah sahabat sahabat anggota. 

Jumat, 06 Februari 2015

Masih hangat

Pemilihan kepala Dursun Ngobal pada hari kamis kliwon tgl 5 Februari 2015 kemarin sudah ada jawabannya. dari 2 calon yang mencalonkan kini sudah jelas jawabannya .
nomor urut 1 Bernama Sunarto kini sudah jelas menjadi pilihan masyarakat dusun ngobal. harapan nya kedepannya lbih baik dan ada kemajuan.